Monday, February 16, 2009

Airmata

Cuma sekali aku melihat papaku meneteskan airmatanya untuk ku, yang bahkan waktu aku menikahpun tidak terlihat di matanya. Aku masih ingat dengan jelas dan aku rasa aku ga bakal bisa lupa, tetesan airmata yang paling kuhargai sepanjang hidupku mungkin.

Semuanya berawal dari kebohongan ku pada orangtuaku. Waktu awal kuliah, aku dapet temen2 baru dan salah satunya akhirnya menjadi teman sehidup sematiku…cieee.. Kita sering pergi bareng2 ke Bandungan, Kopeng, Telomoyo, Tawangmangu pokoke seputar Joglosemar deh, tapi jangan negative thinking dulu ya, aku ga macem2 lho masih dalam batas yang sewajarnya. Yang salah adalah karena aku ga pernah bilang sama ortu kemana aku pergi hingga akhirnya suatu waktu mereka datang waktu aku lagi pergi ditambahi lagi dapet laporan dari satpam kost..hiks..hiks..hiks

Akhirnya malem itu juga papa ajak aku pulang dan dalam perjalanan pulang dia ga ngucapin apa2 cuma tangisan aja yang aku liat. Hari itu aku merasa jadi anak paling durhaka di dunia, dia ajak bicara aku baik2 tanpa amarah, dan satu kalimat nya yang selalu ada dihati dia bilang tolong jangan kecewakan papa, harapan papa cuma ada pada anak2. Aku jadi lebih sakit lagi membayangkan sakit hatinya karena dikecewakan.

Dan kalo inget kisah ini aku kadang merasa sedih karena sampai sekarang pun sepertinya aku belum bisa bahagiakan mereka. Seakan waktuku berhenti disana dan memperlihatkan betapa aku mengecewakan mereka. Padahal aku sebisa mungkin sekeras aku bisa berusaha, aku pengen liat mereka memandang aku dan suami dengan bangga.
Aku merasa sampai sekarangpun aku belum bisa menghapus tangisan airmata itu.

Wednesday, February 11, 2009

Mukjizat


Mukjizat tidak selalu harus sembuh dari sakit atau dapat pelunasan tiba2 atas semua hutang2 kita...hehe..atau juga dapat karir yang kita inginkan. Mukjizat juga dapat berupa sakit or masalah or apapun yang secara manusia terasa ga mengenakkan. Kok bisa? Masalah yang datang kepada kita sering atau bahkan pasti membuat kita dekat dengan Tuhan. Kalo kita diberi kelimpahan terus menerus kadang membuat kita lupa kalo kita punya Tuhan. Saat dalam masalah itu dan kita berbalik kepada Tuhan saat itulah mukjizat juga terjadi. Kadang2 tidak langsung terselesaikan tapi ketika kita percaya sama Dia, pasti kita dapat kekuatan baru. Dia ga pernah tinggalkan kita.

Banyak masalah yang terjadi sejak Desember 2008 kemaren, kadang aku sempet ragu untuk tetep jalan di dalam rencanaNYA. Secara manusia kadang aku merasa cukup sudah semuanya kenapa ga Kau sudahi aja semua masalah ini dan menyelesaikannya. Is it not enough for You? Tapi aku mau bersyukur karena dengan adanya masalah2 itu banyak doaku yang terjawab. Aku pengen suamiku bener2 jadi imam dalam keluarga, memang ga langsung jadi imam tapi dia udah banyak berubah, lebih sungguh2 beribadah en berdoa. Aku pengen kita berdua lebih rukun en saling mencintai dan sekarang itu bener2 terjadi karena sama2 saling menguatkan. Aku berdoa pengen pekerjaannya ga yang aneh2 tapi jujur ga rekayasa en terbelit2, Tuhan kasih dia pekerjaan baru walaupun lewat cara yang sungguh menyakitkan. Kita jadi ga lagi bergantung sama manusia, semua masalah terbuka satu demi satu sepertinya Tuhan emang bener2 pengen kita hidup dalam TanganNya.

Kadang aku mikir kenapa Tuhan ga kasih aku menang undian BCA aja dapet Lexus en semua tagihan kartu kredit ku lunas..hehe..en then aku bersaksi biar orang tahu kuasaNYa...hei aku udah ga punya utang...Tapi aku rasa ada harga yang harus dibayar untuk sesuatu yang lebih berharga yaitu keselamatan.

Walaupun dari sisi manusia dirasa semuanya belum beres, aku coba untuk menjalaninya dengan iman yang kadang ada kadang ilang. Yang terlebih penting beres dihati dulu, berdamai dengan Tuhan kalo masalah yang lain pasti Dia yang beresin. Dulu aku pikir dengan kita bertobat dari semuanya ini Tuhan pasti lancarkan jalannya kayak jalan tol..hehe..maunya.Tapi semua perlu proses bukan simsalabim semua keinginan ku tercapai.Jalan Nya beda dengan jalanku, CaraNya beda dengan caraku. Mukjizat pasti datang disaat yang tepat mungkin bukan diwaktuku tapi dalam waktuNya semua jadi sempurna.

Don't let me walk alone, God.

Wednesday, January 14, 2009

New Year New Resolution

Walaupun telat hepi new year ya semuanya. Ga terasa 1 tahun berlalu cepet banget banyak kejadian2 menyedihkan ato menggembirakan tapi semua pasti membawa kita ke kedewasaan...tiba2 inget puisi ini di taun yang baru jangan lupa sama mimpi2 kita yang belum tercapai biar tetep optimis di taun yang akan datang:

Hold On To Your Dream
Author Unknown

There's a voice that calls to some of us
From somewhere deep inside
A voice that will not give us peace,
Until at least we've tried
To catch that bright elusive star,
Though foolish it may seem
To those not driven as we are
To hold on to a dream.

It's not just thoughts of fame or wealth
That keep us hanging on
When others would have given up,
When all but hope is gone.
When sometimes even hope grows dim
And casts its faintest beam,
We wonder if it's worth it all
To hold on to a dream.

And then that voice inside of us
That others cannot know
Tells us that our chance will come,
That we must not let go.
If we can only persevere
Someday our star till gleam!
And they'll know why we had to try
To hold on to our dream.

Tuesday, December 30, 2008

Bersyukur


Bersyukur selalu mungkin memang menjadi angan angan kita ya. Tetapi praktiknya sama sekali ga mudah. Kalo pas lagi hepi, semua kebutuhan terpenuhi mungkin kita gampang aja ya mengucap syukur. Tapi waktu kita kehilangan pekerjaan, lagi ada masalah rasanya berat banget untuk bersyukur. Rasa- rasanya ga ada alasan untuk bersyukur ya. Dikala kita merasa berat banget untuk bersyukur kita justru perlu kembali kepada Tuhan, kita minta kekuatan untuk tetap berani bersyukur dalam keadaan apapun juga.

Pada saat kita bersyukur dalam keadaan terpuruk kita bakal dapat kekuatan baru untuk menjalani masalah tersebut. Kita jadi punya kekuatan baru untuk menghadapinya. Masalah tersebut masih ada disana tapi cara pandang kita udah berubah. Kita ga lagi mengumpat karena masalah- masalah yang terjadi tetapi kita menikmatinya. Sekali lagi memang ga mudah apalagi fokus kita pada masalah bukan solusi. Saat kita bersyukur kita tidak lagi melihat masalahnya tapi solusinya.

Kalau kita masih bernafas kita pasti masih menjalani banyak masalah, baik besar maupun kecil. Kadang juga seperti misteri maksud masalah yang terjadi kepada kita itu apa. Tapi kita hanya hambaNya yang seharusnya ga layak mempertanyakan semuanya itu karena Dia pasti sedang rancangkan sesuatu untuk kita. Seperti kata Rick Warren, kita hidup bukan karena kita tapi yang tau maksud hidup kita adalah Tuhan dan itu adalah hidup untuk Dia. Banyak kejadian yang kalo direnungkan asal mulanya karena masalah tapi sekarang menjadi lebih indah. Sebenarnya ga ada alasan buat kita untuk ga bersyukur. Sekalipun sepertinya ga ada jalan yang terbuka, semua pintu tertutup kita bersyukur karena Tuhan masi perhatian sama kita. Kadang Tuhan dekatkan kita dengan Nya melalui masalah.

Friday, December 26, 2008

struggle for life


Sekitar 2 hari yang lalu aku sempet nonton sebuah tayangan kalo ga salah di Indosiar isinya kilas balik tentang banyaknya orang - orang yang bunuh diri selama tahun 2008 ini, baik sendirian maupun sama anak – anak nya. Ada yang langsung meninggal ada juga yang perawatan dulu beberapa hari di rumah sakit. Itu semua yang terekam media mungkin banyak juga yang ga terliput. Alasan mereka hampir semua sama terlilit utang ato tidak tahan dengan beban ekonomi yang terlalu berat. Ya walaupun sebenarnya bunuh diri itu dosa tapi mungkin mereka “ngerasa” udah ga kuat nanggung semua itu. Di jaman yang seperti ini dan kedepannya, bukannya pesimis tapi kalo kita ga mengubah cara pandang kita tentang hidup mungkin bakal lebih banyak lagi yang jadi korban bunuh diri.

Aku jadi inget pernah nonton film yang judulnya “The Pursuit of Happyness” yang main Will Smith, bagus banget filmnya. Mungkin udah banyak yang udah nonton juga ya, yang belum pernah nonton aku saranin segera cari vcd ato dvd nya…hehe..Cerita ini based on true story dari seorang yang bernama Chris Gardner sama anaknya Christoper. Seorang salesman alat kesehatan yang harganya tidak murah dan dia harus door to door pintu rumah sakit ato dokter untuk menjual alat tersebut. Untuk biaya hidupnya sebulan paling ga dia harus jual 3 buah, padahal bener2 ga mudah. Dia orang yang optimis kalo bisa merubah hidupnya meskipun hal tersebut ga didukung sama istrinya. Ya mungkin istrinya udah bosen kerja sampe 2 shift, dikejar pajak, ditagih sewa rumah harus biayai anaknya pula di penitipan. Sampai pada suatu hari dia ngeliat orang2 yang keluar dari gedung2 tinggi sambil tersenyum bahagia, dia mikir kebahagiaan ada di dalam sana dan dia harus berusaha mencapainya. Istrinya sampe mikir mending jualan alat kesehatan itu daripada “ngimpi” ga karuan apalagi Chris ga punya ijazah yang memadai. Tapi dia udah bertekad dan akan mencobanya. Akhirnya singkat cerita dia berhasil mendapat panggilan dan mendapat masa training selama 6 bulan tanpa gaji. Keberhasilan mendapat panggilan wawancara karena dia berhasil menyelesaikan puzzle kotak yang berwarna yang dihadiahkan istrinya untuk Christopher. Melihat kondisi yang sepertinya ga akan membaik istrinya memilih untuk ninggalin Chris dan anaknya meskipun berat, dia akan ikut bekerja dengan adiknya di lain kota. Sepeninggal istrinya hidupnya semakin ga karuan karena bertepatan dengan dimulainya program training 6 bulan tanpa gaji dari perusahaan. Dia pindah dari penampungan satu ke penampungan lain kalo ga dapet jatah mereka tidur di kereta. Chris tau hidup emang berat tapi dia selalu sediakan waktu yang terbaik dengan anaknya. Anaknya bukannya dibiarkan ga terurus tapi setiap ada kesempatan dia ajarkan dasar dasar kehidupan lewat percakapan setiap hari sambil gosok gigi, sambil nunggu kereta ato sambil main basket. Dia melakukan ini semua sambil mikirin jangan sampe kehabisan jatah tempat tidur di penampungan, belajar agar trainingnya lulus dan juga sembari menjual alat kesehatannya. Dan akhirnya dia lulus dan pada akhirnya dia berhasil mendirikan perusahaan sendiri.

Yang aku kagumi dari karakter Chris Gardner ini dia bener bener struggle dari ketiadaan jadi keberadaan yang istilahnya from zero to hero. Bukan banyaknya harta yang dia punya sekarang yang harus kita ingini tapi keberaniaannya “to have a dream” di tengah beratnya hidup. Ditengah kepedihan hidupnya dia ga nyalahin papa tirinya yang suka mukul, ga nyalahin istrinya yang pergi ninggalin dia ato alat2 kesehatan yang ga terjual. Tapi mimpinya itu yang mengubah dia dari seorang biasa hampir jadi gelandangan menjadi orang luar biasa. Yang bisa merubah kita bukan orang lain walaupun kita banyak mendengarkan ato melihat motivator2 sejati tapi kalo kita ga ada niat untuk berubah semuanya akan tetep sama. Jangan mau dikalahkan oleh kehidupan kita semua layak untuk mendapatkannya. Aku pernah denger kata2: Berani mati itu biasa tapi berani hidup itu luar biasa.

Dan lagi selain pelajaran hidup kita juga bisa belajar banyak tentang keluarga dari film ini. Kegigihan Chris untuk terlibat dan tidak membiarkan anaknya di luar pengawasannya. Dalam keadaan seperti itu dia masi sempet komplain sama yang punya penitipan karena anaknya nonton film dewasa di tempat tersebut. Dia masi sempet main dinosaurus – dinosaurus an di stasiun kereta padahal waktu itu dia bingung akan bermalam dimana. Masi sempet main basket bareng, hobi anaknya. Kalo dibayangin mikir buat makan aja susah kok ya masi bisa mikir pendidikan yang baik buat anaknya. Dia berbuat seperti ini karena dia ga ingin anaknya seperti dia yang ketemu ayah kandungnya di usia 26 tahun dan dia merasa ga mengenalnya. Aku rasa Christopher ga akan merasa dia miskin meskipun dia sempet jadi gelandangan karena ayahnya selalu menginspirasi dan memotivasi hidupnya yang membuat hidupnya menjadi kaya akan pelajaran hidup. Yang paling membahayakan bukannya miskin materi tapi miskin harapan. Masalah datang sudah pasti tapi cara menghadapinya yang bisa mendorong penyelesaiannya.

Ada satu percakapan antara Chris Gardner sama anaknya yang apik banget:

CG :Hey. Don't ever let somebody tell you... You can't do something. Not even me. All right?
C : All right.
CG : You got a dream... You gotta protect it. People can't do somethin'themselves, they wanna tell you you can't do it. If you want somethin', go get it.

For Celyn, hope I can raise you in the best way I can effort, till you can reach your dream.

Thursday, December 25, 2008

marah

Akhir2 ini anakku Celyn sering banget uring-uringan. Kalo lagi mainan dia pengen gimana tapi ga berhasil langsung marah, trus kalo manggil2 aku tapi akunya lagi sibuk ngapain gitu langsung aja dia marah, jerit2 ga karuan. Aku mikir kenapa ya ni anak apa mungkin tamabah besar jadi keinginannya tambah besar tapi kemampuannya belum sampai.

Aku akhirnya berkesimpulan dia lagi narik perhatianku karena akhir2 ini papanya memang lagi "in trouble" jadi aku emang lebih perhatian ke suami. Mungkin dia merasa terbengkalai ga digagas sama mamanya.Trus sempet juga tiap pulang kerja trus aku beliin mainan, roti ato coklat, en untung aku tersadar ..hei..please deh kamu hargai kasih sayang anakmu dengan sebatang coklat..

Aku juga jadi berpikir kenapa harus ngesampingin dia, kenapa ga ajak dia bicara aja ya. Paling ga kalo dia panggil dia tahu aku ada didekatnya dan masi tetep cinta ma dia. Emang dia belum ngerti apa2 tapi at least dia tau kalo dia berarti dimata orangtuanya. She is there not to complete our life but because she is part of our life.

So kalo ada anak2 yang susah diatur (kata ibunya lho), ayo para orangtua ambil waktu en ajak bicara anak2. Mereka bukannya susah diatur lho kalo mereka dihargai pasti mereka jadi mudah karena parents are not enemy but friend..Sebenere mereka paling merasa takut kalo ga ada yang mencintai karena bagi mereka kitalah pegangan hidupnya.

Tuesday, December 16, 2008

Children

Children
Kahlil Gibran

Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life's longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you yet they belong not to you.

You may give them your love but not your thoughts,
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them,
but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.

You are the bows from which your children
as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite,
and He bends you with His might
that His arrows may go swift and far.
Let our bending in the archer's hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also the bow that is stable.


This poem I got on my literature class on my college year. I really inspired by this poem and I think this poem answers so many questions between parents and children.